- Tipe atau Bentuk Organisasi
Dalam organisasi di Indonesia saat
bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau
organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi
beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di
dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut
1. Piramida Mendatar(flat)
mempunyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak
sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus
dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan
sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat
misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida
Terbalik.
Organisasi piramida
terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan
pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk
organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional
seperti organisasi-organisasi/ le 3. Type Kerucut
type organisasi
kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan
organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali
sempit.
c.Pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara
pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi
jabatan cukup besar.
3.Type Kerucut
type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang
bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu
jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi:
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
6. Bentuk organisasi lini dan staff
contoh bagan organisasi
Referensi : http://gustihidayatullah.blogspot.com/2011/04/organisasi http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema
- Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.sedangkan
- Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam
tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar
demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk
menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau
sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat
dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid
dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan
kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan
setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas
lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang
atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan
organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi
ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai
berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk
menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan
organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan
yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar,
lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
macam-macam skema organisasi:
A. berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
1. skema organisasi tegak lurus dari atas kebawah
2. skema organisasi mendatar dari kiri kekanan
3. skema organisasi gabungan tegak lurus dan mendatar
4. skema organisasi lingkaran
5. skema organisasi gambar
B. berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
1. skema organisasi fungsional:
dalam skema organisasi fungsional, menjelaskan tentang letak dari
fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
2. skema organisasi jabatan
dalam skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang
harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
3. skema organisasi nama
dalam skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus
dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4. skema organisasi nama dan jabatan
dalam skema organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing
jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5. skema organisasi struktur
dalam skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara
unit-unit dalam organisasi tersebut.
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan
lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau
kesejahteraan organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam
tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar
demi kepentingan organisasinya semata.
Referensi
:
https://zeincom.wordpress.com/2011/10/23/sso/
http://roniraffa.blogspot.com/2013/04/skema-dan-struktur-organisasi.html
Daftar
Pustaka :
Widyatmini & Izzati A, Pengantar
Organisasi & Metode, Jakarta: Gunadarma, 1996.
- PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah
intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya.
Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the
presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua
pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah
pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain
sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan
masing-masing.
·
JENIS DAN SUMBER KONFLIK
·
Jenis- Jenis Konflik
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu
menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk
melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau
bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering
disebabkan oleh perbedaan- perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari
adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan.
3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara
individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok
kerja mereka, seperti seorang individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok
kerjanya karena melanggar norma- norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi
pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan
ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan
timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan
penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
- Sumber-
Sumber Konflik
Faktor- faktor penyebab konflik beraneka ragam, yaitu:
1. Komunikasi: pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit
dimengerti atau informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu
manajer yang tidak konsisten.
2. Struktur: Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-
kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk
memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau
lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai- nilai social pribadi
karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka dan perbedaan
dalam nilai- nilai atau persepsi.
4. Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu
individu atau organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
5. Saling ketergantungan pekerjaan.
6. Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya,
ketergantungan pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah
bergeser, konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan mempunyai
dorongan yang sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di
bawahnya.
7. Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal tertentu, pada
dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih mengenai hal- hal
yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal ini menyangkut
beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab maka kejadian
seperti ini dapat menimbulkan konflik.
8. Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
9. Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi.
10. Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang,
mekanisme kerja dan pembagian tugas.
11. Kelompok pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi
para bawahannya.
12. Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang
diperkirakan tidak dapat atau sulit diserasikan.
Referensi: http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/pengertian-jenis-dan-sumber-konflik/
- STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi
untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat
menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk
memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat
konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi
untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila
konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan
intensitasnya, antara lain dengan cara :
- Mempertegas
atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di
antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa
dicapai suatu unit kerja saja.
- Meminimalkan
kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara
unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk
koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
- Memperbesar
sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta
anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
- Membentuk
forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama.
Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan
permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
- Membentuk
sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang
akan mendengarkan dan membuat keputusan.
- Pelembagaan
kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas
pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan
perselisihan.
- Meningkatkan
intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan
makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula
kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat
mempermudah kerjasama.
- Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
- TEORI MOTIVASI
Di tahun 1943, seorang psikologis dari Amerika; Abraham Maslow (1908-1970),
menulis sebuah mahakaryanya yang sangat berpengaruh di bidang psikologi
motivasi. Teori Motivasi Manusia adalah tulisan Maslow yang menjadi inspirasi
bagi banyak kebijakan di beragam perusahaan modern untuk memotivasi para
karyawannya.
Maslow mengungkapkan berbagai tingkatan kebutuhan manusia, mulai dari
kebutuhan fisik hingga psikologis. Dan bermacam kebutuhan ini, disusun dalam
suatu piramida yang hirarkis, berdasarkan sifat kebutuhannya.
Biasanya piramida Maslow ini berfokus pada lima tingkat kebutuhan, mulai
dari yang mendasar untuk bertahan hidup hingga kepada kebutuhan sosial dan
kebutuhan untuk mengembangkan diri di dalam kehidupan.
Kelima tingkat kebutuhan tersebut adalah:
Kebutuhan fisik untuk bertahan hidup seperti makanan, air, dan seterusnya.
Kebutuhan akan keamanan seperti tempat tinggal serta kepastian keuangan,
kesehatan yang terjaga, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk bersosialisasi dan saling menyayangi seperti berkeluarga,
memiliki sahabat serta merasa menjadi bagian dari sesuatu, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk meninggikan harga diri seperti meraih prestasi atau
pencapaian, meningkatkan rasa kebanggaan pribadi serta dihargai/dihormati oleh
orang lain, dan seterusnya.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi diri untuk berkembang menjadi
yang terbaik sesuai kata hati, mengoptimalkan kreativitas serta bakat untuk
menjadi pakar atau inovator yang berguna bagi sesama, dan seterusnya.
Kebutuhan yang kelima adalah kebutuhan yang
spesial, yang khusus dan baru bisa dipenuhi jika keempat kebutuhan lainnya
sudah terpenuhi.
Sedangkan keempat kebutuhan sebelum kebutuhan
untuk aktualisasi diri ini disebut kelompok kebutuhan defisiensi. Empat
kebutuhan defisiensi ini jika tidak terpenuhi akan menjadi demotivator yang
berbahaya bagi semangat seseorang.
Maka dari itu, jika suatu perusahaan ingin
mencegah penurunan semangat kerja dari para karyawannya, maka manajemen harus
memperhatikan pemenuhan keempat kebutuhan defisiensi ini.
Level motivasi akan terjaga dengan stabil jika
keempat kebutuhan defisiensi ini tidak kekurangan. Namun, jika kurang
terpenuhi, motivasi seseorang dipastikan jadi merosot.
Ini berarti memenuhi kebutuhan fisik seperti
makan dan beristirahat, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial seperti pertemanan
dan keintiman, kebutuhan ego seperti pengakuan, dan seterusnya adalah penting
untuk menjaga kestabilan tingkat motivasi seseorang.
Tapi, untuk seseorang agar bisa berkembang dan
terus maju, kebutuhan kelima yaitu pengaktualisasian diri perlu diperhatikan.
Kebutuhan kelima ini adalah kebutuhan yang membuat seseorang termotivasi untuk
memperbaiki kualitas diri dan meningkatkan kinerjanya. Maka dari itu, kebutuhan
kelima ini disebut juga sebagai kebutuhan untuk bertumbuh.
Pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan pemaksimalan
potensi diri ini penting untuk disadari dan dipahami. Sayangnya, banyak orang
yang tidak menyadari perlunya pemenuhan kebutuhan kelima ini dan akhirnya
menjadi sering stres karena kecemasan dan depresi.
Frustasi karena merasa hampa dan tidak bermakna.
Dan parahnya lagi, hanya sedikit perusahaan yang
benar-benar memperdulikan kebutuhan karyawan untuk mengaktualisasikan dirinya,
kebutuhan kelima. Karyawan menjadi kurang termotivasi, tidak semangat kerja karena
tidak memiliki tujuan hidup yang berarti.
Banyak perusahaan hanya memperhatikan empat
kebutuhan defisiensi saja. Akibatnya, kinerja yang dihasilkan kurang produktif
dan tidak mencapai hasil yang terbaik. Oleh karenanya, kebutuhan kelima sebagai
kebutuhan yang tertinggi perlu juga diperhatikan, selain keempat kebutuhan
defisiensi yang wajib dipenuhi.
Jika aktualisasi diri ini diwujudkan, seseorang
akan mendapati dirinya dalam suatu proses yang transenden. Ia akan mencapai
kedewasaan spiritual, yang tidak fanatik tapi malah bisa menciptakan sinergi
dengan kepemimpinannya.
Dan
jika perusahaan bisa memberikan peluang dan sarana untuk seseorang bisa
memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya, perusahaan tersebut akan memiliki
kesempatan besar untuk berhasil mencapai kesuksesan yang berkelanjutan karena
mampu mencetak para pemimpin yang kompeten dan karyawan yang unggul dengan
tingkat motivasi yang tinggi. Kunci dari motivasi yang tinggi ada di aktualisasi diri.- PROSES MEMPENGARUHI
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang
baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku
dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
Orang yang mempengaruhi (0)
Metode mempengaruhi (→)
Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
Kekuatan fisik
Penggunaan sanksi (positif/negatif)
Keahlian
Kharisma (daya tarik)
Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
Antara perseorangan
Kelompok dengan seseorang
Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
Analisis French-Raven
Analisis Etzioni
Analisis Nisbel
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
berbagai alternatif.
Konsep Pengambilan Keputusan
• Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternatif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap
hasil – hasil
a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
• Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
• Kepusan-keputusan pribadi & strategi
• Keputusan-keputusan dasar & rutin
b. Model-model Pengambilan Keputusan
• Relationalitas Keputusan
• Model- model perilaku pengambilan keputusan
c. Teknik Pengambilan Keputusan
• Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming &
Synectics
• Teknik – teknik Partisipatif
• Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern :
Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Proses
mempengaruhi pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses
manejerial karena secara nnyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses
ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada
manajer individual dalam pengaruhnya apada pencapaian tujuan–tujuan organisasi.
Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem
organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.- PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap
hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming &
Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern :
Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Kesimpulan :
Proses mempengaruhi dan
pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata
dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses
organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam
pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi
dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai
implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Contoh kasus :
Proses pengambilan keputusan kenaikan harga BBM
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Jika berbicara tentang BBM (bahan bakar minyak)
yang mempengaruhi hajat hidup manusia banyak, tentunya proses pengambilan
keputusan yg DPR lakukan akan sangat alot prosesnya, pengambilan keputusan harus melalui sidang
paripurna dikarenakan pada rapat sebelumnya dengan badan anggaran ( Banggar)
tidak menemukan titik temu, ada beberapa alternatif yg mungkin di ambil oleh
pihak yg pro maupun yg kontra antara lain kenaikan harga bbm karena subsidinya
di kurangi, atau kebijakan ekonomi dalam negeri / fiskal.
Apapun
keputusan yg akan di ambil DPR seharusnya mewakili Kepentingan Orang-Orang yang
akan terlibat / terpengaruhi, jangan sampai keputusan yg di buat itu hanya
mewakili kepentingan pribadi atau strategi tertentu.
Sumber : list.staff.gunadarma.ac.id
Referensi :
http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/mengenal-pengambilan-proses-keputusan.html






Tidak ada komentar:
Posting Komentar