TUGAS 3(TEORI ORGANISASI UMUM 1)
1.PENGERTIAN KOMUNIKASI
komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak.[butuh rujukan] Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.[butuh rujukan] Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
2.UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
Unsur-unsur penting dalam komunikasi adalah
dengan adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.
1. Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam
komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga
dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut
juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi.
3. Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima
biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau
receiver.
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. (De Fleur, 1982)
6. Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima
setelah memperoleh pesan yang diterima.
3.BAGAIMANA MENYAKURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik
yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar
mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam
prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang
tidak begitu mudah.
Adapun
tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan
dalam kata-kata.
·
Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis,
mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
·
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya
perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang
ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
·
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita
(penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang
nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak
dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
4.HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
2. Hambatan kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
3. Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
4. Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas.
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas.
5. Hambatan bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
6. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
5.KLASIFIKASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.Dari segi
sifatnya :
·
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan
secara langsung adalah komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara
langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini
terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat
wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang
tidak langsung adalah komunikasi
yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
·
Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang di lakukan dengan
perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan
bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi
tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain
sebagainya.
·
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal
adalah komunikasi dengan menggunakan
simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
·
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal
adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
2. Dari segi arahnya :
·
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan
komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike atas mengalir dari orang
pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan
kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
·
Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke
jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur,
pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
·
Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak
dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
·
Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain
organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal
yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi
keorganisasian. Misalnya, komunikasiantar
produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
·
Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal
balik).
·
Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling
berkomunikasi.
3. Dari segi lawannya :
·
komunikasi Satu Lawan
Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
Cth:berbicara melalui telepon
·
Komunikasi Satu Lawan
Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
Contoh: kelompok warga menginterogasi maling.
Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh: debat partai politik.
4. Dari segi keresmian :
·
Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan,
keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
·
Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang
yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak
ditentukan dalam struktur organisasi .
6.FACTOR-FAKTOR
PERUBAHAN ORGANISASI
1. Faktor internal :
Merupakan suatu
faktor yang segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi tersebut
yang bersangkutan.
2. Faktor eksternal :
Merupakan segala
keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi
dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara lain : Politik, Hukum
, Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
7. PROSES PERUBAHAN
a. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi
apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan
yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu
mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum,
sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap
organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat
negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan
dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat
memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk
kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi
adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat
sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan
Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus
dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk
mewujudkannya.
d. Melakukan Evaluasi
: Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau
negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan
harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya
berarti negatif.
8.CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Ø Strategi terencana
Ø Menekankan cara-cara baru m eningkatkan
kinerja
Ø Mengandung nilai humanistic
Ø Menggunakan pendekatan komitmen
Ø Menggunakan pendekatan ilmiah
Ø Karakteristik pengembangan organisasi :
Ø Perubahan yang direncanakan
Ø Perubahan komprehensif
Ø Perubahan jangka panjang
Ø Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
Ø Partisipasi pengantar perubahan
Ø Manajemen kolaboratif
Ø Tekanan pada intervensi dan riset
kegiatan
9.METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
1. PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan
dan latihan pengembangan kelompok.
2. PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode
spesifik untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam
maupun di antara kelompok kerja.
3. PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan
memungkinkan orang orang memainkan peran aktif dalam memadukan
karier dan aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
4. PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu
orang orang mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi
mereka.
2.METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
1. MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN/MANAJEMEN
BY OBJECTIVE (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi
setiap orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
2. SISTEM 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas
untuk mengembangkan karakteristik desain organik dalam
suatu organisasi
3. TEKNOLOGI DESAIN MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan
yg dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu
10.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Definisi pemimpin menurut para ahli dan dalam beberapa
kamus modern diantaranya :
1. Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam
Kepimpinan Pendidikan (1999)
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang
diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang
ditetapkan.
2. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983
: 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau
kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
3. Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang,
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
4. C. N. Cooley (1902)
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu
kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati
secara cermat akan akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
5. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 :
33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan
jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,
kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang
yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan
akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
11.TIPE-TPE KEPEMIMPINAN
1. Adaptif
Dalam
keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya
akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan terjadi perubahan di mana-mana,
seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri
dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan
perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut
menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat
Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang
psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan
kesadaran akan perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang
memiliki kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan
hubungan mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang
yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat
berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik
Seorang
pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati
kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max
Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa,
pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa
kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik
adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity,
seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini
tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George
menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan
karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan
tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh
tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka.
Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James
Goodnight dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari
keteguhan dan disiplin.
5.”Level 5 leader”
Seperti
yang digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar
tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor
domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah
pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang
dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa
menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu
banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama
dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan
perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling
penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang
lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi
pelajar yang lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh para
pemimpin muda, yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan
kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan
pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar
para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut
dicontoh. Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya
sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin
yang narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka.
Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby
menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang
visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe
pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi
kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran
tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang
tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di
tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer
mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam
pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan
laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard
Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang
dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang
positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan
menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting
untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang
perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan
pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari
kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin
tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak
tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama
kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja
dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati
yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang
pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan,
tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan
mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat
dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak
terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun
sendiri cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.
12.TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.Bennis
& Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan
diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang
melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki
bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah “Asal Raja
Menjadi Raja”.
2. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian /
Trait Theories
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin
apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan titik
tolak teori ini menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin
ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja bersumber
dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tetapi, di dalam Teori Sifat, terdapat kelemahan
sebagai berikut : tidak selalu ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap
unggul dengan efektivitas kepemimpinan, situasi dan kondisi tertentu yang
ternyata memerlukan sifat tertentu pula berbeda dari yang lain.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan
seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan
fungsi-fungsi kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara
melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan
tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan
mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan
memberikan sanksi.
4. Teori Kontingensi atau Teori
Situasional
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini
menyebutkan bahwa resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw
tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA